SEJARAH PLN
Sejarah Ketenaga listrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan sendiri. Perusahaan tenaga listrik tersebut berkembang menjadi perusahaan untuk kepentingan umum, diawali dengan perusahaan swasta Belanda yaitu NV. NIGM yang memperluas usahanya dari hanya di bidang gas ke bidang tenaga listrik. Selama Perang Dunia II berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan-perusahaan listrik tersebut direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945 dan diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia.
Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan Irian Jaya dari cengkraman penjajah Belanda, maka dikeluarkan Undang-Undang No.86 tahun 1958 tertanggal 27 Desember 1958 tentang nasionalisasi perusahaan Belanda dan peraturan pemerintah No. 18 tahun 1958 tentang nasionalisasi Perusahan Gas dan Listrik Milik Negara.
Dengan Undang-Undang tersebut, maka seluruh perusahan listrik milik Belanda berada di tangan Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia mengalami pasang surut sejalan dengan pasang surut perjuangan bangsa Indonesia. Tanggal 27 Oktober 1945 kemudian di kenal dengan Hari Listrik dan Gas, hari tersebut telah diperingati untuk pertama kalinya pada tanggal 27 Oktober 1946 di gedung Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNIP) Yogyakarta. Perangkat untuk pertama kalinya.
Penetapan secara resmi pada tanggal 27 Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No. 20 tahun 1960, namun kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik yang terjatuh pada tanggal 3 Desember. Mengingat pentingya semangat dan nilai-nilai Hari Listrik, maka berdasarkan keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 1134K/43.PE/1992 tanggal 31 Agutus 1992, ditetapkanlah tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik Nasional.
Mengapa PLN sering mati lampu?
Jika anda adalah pelanggan PLN (tentunya iya ya) pasti tahu kalau PLN sering mati. Byar-pet istilahnya. Sampai sekarang keluhan itu masih ada. Bahkan ada lelucon yang mengatakan bahwa ada paradigma baru PLN yaitu dari pemadaman bergilir diubah menjadi penyalaan bergilir!! Itu sama saja. Setelah merenung-renung selama beberapa tahun, maka barulah saya tahu mengapa hal itu terjadi. Berikut adalah beberapa alasan, termasuk keuntungan dari adanya 'penyalaan bergilir' dari PLN:
1. Konsisten. Sering matinya lampu PLN menunjukkan bahwa PLN adalah salah satu lembaga negara (atau apapun sebutannya) yang konsisten, tidak tergantung dari musim dan waktu. Musim kemarau, pemadaman dilakukan karena kekurangan debit air yang menggerakkan generator, dan musim hujam pemadaman dilakukan karena banyak kabel yang putus ditimpa pohon atau sekering yang terkena petir.
2. Earth Hour Banyak sekali lembaga pecinta lingkungan hidup yang mewaspadai adanya ancaman global warming dengan melakukan pemadaman lampu secara serempak selama satu jam. PLN sudah melakukannya dari dulu, bahkan berjam-jam atau berhari-hari. Ini menunjukkan bahwa PLN peduli dengan lingkungan hidup dari dulu.
3. Latihan Pengendalian Masa Negara maju seperti Amerika pernah heboh karena black out atau lampu mati secara total. Mereka tidak terbiasa karena biasanya ketika lampu mati ada pemberitahuan atau ada cadangan energi. Jadi ketika terjadi lampu mati secara total, mereka panik dan dikira ada ancaman teroris. Di Indonesia, lampu mati sudah biasa sehingga tidak panik.
4. Peduli Industri Lain Dengan seringnya lampu mati, maka rakyat terbiasa menyiapkan cadangan sendiri, misalnya lilin. Ini akan menggairahkan produsen lilin dan juga energi alternatif yang lain.
5. Menghibur Rakyat Meskipun pihak PLN sudah tahu betul alasan pemadaman lampu, tapi mereka sering memberikan alasan yang lucu-lucu sehingga menghibur rakyat. Misalnya karena tidak ada bahan bakar batu bara, atau sekering rusak atau alasan lucu yang lain.
Sudah tahu alasannya. Nah, jadi lestarikan budaya lampu mati di Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi yang harus melestarikan budaya warisan leluhur ini.
sumber: http://jonikriswanto.blogspot.com/ dan http://ahmadelc.blogspot.com/
SELAMAT ULANG TAHUN "PLN" yang ke-69. semoga makin maju dan makmur :)
0 comments:
Post a Comment